September 05, 2004

ini tentang kawan lama

malam kemarin sengaja menghadiri launching sebuah novel, judulnya: Wajah Sebuah Vagina karya Naning Prananto. datang ke sana tak berharap apa pun, selain hanya melihat orang-orang yang menyimpan mimpi tentang sastra. meski sudah sejak lama, saya telah menghapus mimpi itu.

di sanalah saya kembali bertemu kawan-kawan yang hampir dua tahun lebih tidak pernah bertatap muka. saya bukan lupa terhadap mereka, tapi dunia kami memang sudah berbeda. kampus bukan lagi tempat bagi saya, sedang mereka adalah manusia-manusia yang hidup dan belajar tentang hidup di sana. dunia kampus sudah saya buang sejak lama. sejak saya memutuskan untuk menjadi seorang penulis.

kini, setelah saya bertemu mereka. ingatan itu kembali muncul. bagaimana mimpi yang saya bangun telah menghancurkan mimpi lain, yang banyak orang menganggapnya teramat sangat berharga. mungkin mereka yang tahu bagaimana saya membuang masa depan saya akan tertawa, terbahak-bahak menertawakan kegagalan saya. tapi tentu saja, hidup belum selesai sampai di sini kawan.

tunggu satu atau dua tahun lagi, kita akan lihat, siapa yang sebenarnya telah benar-benar hidup untuk kehidupan.

Tidak ada komentar:

Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus

Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...