Juni 30, 2004

Kado Ulang Tahun

kali ini, biarkan jiwa kita terluka
oleh jarak atau titiktitik hitam dalam peta
biarkan semua hanya pertanda bahwa airmata
masih akan setia membangun sungai dalam dada

sebab akan ada saatnya bagi kita
untuk meremukkan jarak
menggunting skala pada peta
hingga satu tetaplah satu, tak lagi seribu

biarkan rindu itu berteriak di tebing hati
memantul di lembahlembah jiwa
pada malam tanpa cahaya
menghitung usia yang berguguran
dari angkaangka di atas kalender

sebab akan tiba waktunya bagi kita
untuk menyalakan kesunyian demi kesunyian
diantara malammalam tanpa cahaya bulan
agar usia yang genap berdetak
tidak hanya dalam hitungan angka
tapi juga dalam rasa, dalam dada
dalam nafas semesta.

bandung, 30 juni 2004

HAPPY BIRTHDAY TO YOU...
I hope the love always with us forever...

Juni 29, 2004

aku berharap seseorang menghadiahiku sebuah puisi. tapi sepertinya puisi sudah lama dilupakan sebagai sebuah kado atau bingkisan. jadi lebih baik kuhadiahi diriku sendiri dengan sebuah puisi. memang. aku memang narsis!

Jamal D. Rahman
Kado Ulang Tahun

terimalah selembar laut, seberkas daun kering
dan pintu segala penjuru. kumaknai luka tanpa airmata
dan kubiarkan perjalanan menyanyikan batu karang
jalan-jalan semakin sulit kupahami

tapi laut masih kutulis dengan airmata
yang mengalir menjadi anak sungai
di rongga-rongga doaku

terimalah selembar tangis dari dasar malam
segelas arak dan arah angin. terimalah ombak berkibar
sebagai matahari terpancang di geladak lautan

duduk di selembar daun. orang-orang berlari
seperti darah di atas kaca. waktu pun mencair
dan jam gemetar

maka kubiarkan ombak menyampaikan salam dunia
pada menara usiaku.

1988.

HAPPY BIRTHDAY TO ME...
aku tak akan menolak, jika masih ada yang mau
memberiku sebuah puisi sebagai hadiah...

Juni 26, 2004

satu kata

hari ini hanya ada satu kata: MACET!
bandung lagi diacak-acak sepertinya.
tak ada jalan yang tidak macet.

oh ya, sebentar lagi ada kejutan.
jadi alangkah lebih baiknya kalo kita menghitung mundur dari sekarang.

10...9...8...7...6...5...4...

Juni 18, 2004

bandung heurin ku tangtung

akhir-akhir ini aku linglung
seakan-akan bukan di kota sendiri
seakan-akan di negeri asing
mungkin masih mendingan terdampar di hutan belantara
tapi ini, di kota sendiri benar-benar tak mengenali
jalur angkot dirubah
jalan yang biasanya dipakai untuk dua jalur
kini jadi cuma satu jalur. dimana-mana macet.

oh ya, satu hal lagi
banyak pedagang kaki lima diusir dari trotoar
sebuah percakapan yang aku tangkap dalam sebuah angkot masih terngiang di telingaku sampai sekarang:

penumpang 1 : "hari ini terpaksa kita ngutang dulu buat makan"
penumpang 2 : "lahh mau gimana lagi, dagangan kita diambil semua. sampe meja ama kursinya ikut diangkut juga. masih mending roda terselamatkan"
penumpang 1 : "makin hari, makin sulit aja nyari duit"
penumpang 2 : "asikan ngerampok kali ya bang?"
penumpang 1 : "hussss!"

apakah keindahan kota ini harus ditebus dengan perut-perut yang menjadi kosong tak terisi? dengan manusia-manusia yang terpaksa menjadi pencuri?

Juni 12, 2004

baiklah, kuceritakan semua padamu

ketika lelah singgah dan mengisi seluruh ruang sempit dalam batok kepalamu, apa yang akan kau lakukan?
bagiku, perjalanan adalah satu-satunya cara menghilangkan makhluk kebosanan yang setia datang disaat rutinitas hampir-hampir membuat kita mati dalam kebosanan. begitulah semuanya dimulai...

perjalananku kali ini ke arah timur adalah dengan niatan melenyapkan seluruh penat yang bercokol. berisik dalam otak, menyatu dalam pikiran. arah timur, seakan-akan aku memburu matahari terbit mungkin. entahlah.. tapi untuk saat ini timur mungkin lebih baik.

dan JOGJA adalah tujuan utamaku.
rasanya mungkin akan lain ketika menemukan wajah-wajah baru dalam memori jiwamu. berkenalan dan bercerita dengan wajah-wajah asing yang sebelumnya mungkin tak pernah melintas dalam mimpimu. memang, tidak semuanya berwajah asing. ada wajah-wajah yang memang sudah terbingkai dalam album kenangan, tapi ini pertemuan yang mengejutkan, yang mampu membangkitkan kebahagiaan yang tiba-tiba dalam dada.

KALIURANG menjadi sangat indah. padahal setahun yang lalu, hampir seharian disana. tapi kok kaliurang yang sekarang lain ya? membawa pesona aneh. memberikan nuansa yang mistik. apa gara-gara ada yang setia melantunkan dongeng-dongeng misteri ditelinga saya? entahlah.. yang jelas, kaliurang semakin memikat. dan tepat, ketika perjalanan akan diakhiri, seseorang datang menawarkan perjalanan baru. perjalanan yang akan membuat adrenalin kita terpacu seribu kuda. dan aku tanpa ragu, mengiyakan.

puncak MERBABU adalah tujuan utama perjalanan berikutnya. dengan letih yang tak terkira, karena hampir semua tenaga terkuras semua, pelan tapi pasti, puncaknya semakin nyata terlihat. tertatih-tatih aku melangkah, ini pendakian yang melelahkan sekaligus menegangkan. tepat saat matahari muncul dari arah timur, puncak MERBABU akhirnya tercapai juga. angin menyambut kami dengan seribu ciuman yang bertubi-tubi. bertubi-tubi. dan lewatnyalah, kutitipkan rindu ini, padamu. hanya padamu!

Juni 09, 2004

adakah seseorang merindukanku?

jika tak ada, sepertinya tak usah kuceritakan apa yang telah terjadi beberapa hari kemarin. sebab semuanya tak berarti apapun, kecuali memang ada yang benar-benar menginginkannya. karena rindu.

Juni 01, 2004

ini tanggal satu kan?
nggak. bukan kok. aku gak kerja, jadi bukan gajian yang ditunggu.

ini bulan juni kan?
nggak. bukan kok. aku golput, jadi ini tidak ada hubungannya dengan pemilu atau kampanye.

lantas?
ini cuma bulan yang paling kunantikan, sekaligus tidak kuharapkan kedatangannya. karena di bulan ini sisa umurku semakin berkurang. dan saat itulah, kematian sepertinya berjarak sangat dekat. sangat lekat. entahh... kok tiba-tiba aku selalu ingat kematian, ketika seharusnya seseorang merayakan usianya yang genap. ini terjadi sudah lama. bertahun-tahun yang lampau, tepat ketika maut tak jadi menjemputku. padahal antara aku dan kematian sudah benar-benar tidak berjarak.

jadi kamu ulang tahun hari ini?
nggak. bukan kok. ulang tahunku masih beberapa minggu lagi.

Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus

Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...