Juni 29, 2004

aku berharap seseorang menghadiahiku sebuah puisi. tapi sepertinya puisi sudah lama dilupakan sebagai sebuah kado atau bingkisan. jadi lebih baik kuhadiahi diriku sendiri dengan sebuah puisi. memang. aku memang narsis!

Jamal D. Rahman
Kado Ulang Tahun

terimalah selembar laut, seberkas daun kering
dan pintu segala penjuru. kumaknai luka tanpa airmata
dan kubiarkan perjalanan menyanyikan batu karang
jalan-jalan semakin sulit kupahami

tapi laut masih kutulis dengan airmata
yang mengalir menjadi anak sungai
di rongga-rongga doaku

terimalah selembar tangis dari dasar malam
segelas arak dan arah angin. terimalah ombak berkibar
sebagai matahari terpancang di geladak lautan

duduk di selembar daun. orang-orang berlari
seperti darah di atas kaca. waktu pun mencair
dan jam gemetar

maka kubiarkan ombak menyampaikan salam dunia
pada menara usiaku.

1988.

HAPPY BIRTHDAY TO ME...
aku tak akan menolak, jika masih ada yang mau
memberiku sebuah puisi sebagai hadiah...

Tidak ada komentar:

Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus

Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...