Juni 18, 2004

bandung heurin ku tangtung

akhir-akhir ini aku linglung
seakan-akan bukan di kota sendiri
seakan-akan di negeri asing
mungkin masih mendingan terdampar di hutan belantara
tapi ini, di kota sendiri benar-benar tak mengenali
jalur angkot dirubah
jalan yang biasanya dipakai untuk dua jalur
kini jadi cuma satu jalur. dimana-mana macet.

oh ya, satu hal lagi
banyak pedagang kaki lima diusir dari trotoar
sebuah percakapan yang aku tangkap dalam sebuah angkot masih terngiang di telingaku sampai sekarang:

penumpang 1 : "hari ini terpaksa kita ngutang dulu buat makan"
penumpang 2 : "lahh mau gimana lagi, dagangan kita diambil semua. sampe meja ama kursinya ikut diangkut juga. masih mending roda terselamatkan"
penumpang 1 : "makin hari, makin sulit aja nyari duit"
penumpang 2 : "asikan ngerampok kali ya bang?"
penumpang 1 : "hussss!"

apakah keindahan kota ini harus ditebus dengan perut-perut yang menjadi kosong tak terisi? dengan manusia-manusia yang terpaksa menjadi pencuri?

Tidak ada komentar:

Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus

Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...