Maret 26, 2008

Angkot Mogok, Jalan Tetap Macet



Jika kamu kebetulan berada di Bandung pada hari ini dan kamu tak punya kendaraan, sebaiknya siapkan uang lebih. Hari ini angkot mogok. Pilihan kendaraan umum mungkin hanya ojeg dan taksi yang ada. Hampir sebagian besar angkot tak beroperasi.

Saya sendiri pada akhirnya berjalan kaki dari Dipati Ukur menuju Ultimus. Sampai di Jalan Merdeka saya sempat kaget, melihat antrian mobil dan kepadatan jalan. Di depan BIP (Bandung Indah Plaza) ternyata kemacetan masih terjadi. Padahal logikanya, semua angkot yang lewat BIP tak beroperasi. Untung kawan baik saya membawa kamera, sampai akhirnya saya sempat mengabadikan moment tersebut.

Satu hal yang dapat saya simpulkan pada akhirnya, "Kemacetan dan kesemrawutan jalan di kota Bandung bukan hanya karena angkot. Tapi karena kendaraan pribadi sudah melebihi batas untuk sebuah kota kecil bernama Bandung.

Saya masih terus berjalan, sambil memaki beberapa kendaraan yang seenak udelnya parkir di trotoar jalan. Hak pejalan kaki seringkali diabaikan. Lupakan soal trotoar yang dipakai pedagang kaki lima untuk jualan, lupakan. Karena ternyata pemakan hak pejalan kaki terbesar adalah pemilik kendaraan roda empat. Sesekali kendaraan roda dua menerobos trotoar di kala kemacetan terjadi.

Cuih!
Saya muak atas banyak hal. Dan PILKADA? Cuih... politik tai anjing!

Maret 20, 2008

ke arah timur aku pergi

setelah pertarungan kita yang sengit itu, aku harus pergi, sebentar saja. mungkin perjalanan mampu mengembalikan segala keruwetan ini pada muasalnya. agar di antara kita tak akan ada yang saling menyakiti satu dengan yang lain. tapi kalau pun ada, mungkin semesta mempunyai cara menunjukan wajahnya yang lain.

mungkin di sepanjang perjalanan itu, aku akan mengingatmu. mengingat setiap detail pertarungan di malam-malam milik kita. mungkin akan kuingat juga bagaimana tawa sinismu seolah mengejek dan menertawakan aku. mungkin akan kuingat juga lelapmu, sesuatu yang tak pernah bisa kumiliki.

tetapi yang pasti, bau tubuhmu menguntitku. membiarkan dirimu terus hadir di setiap jalan yang kulewati, hingga tak ada cara lain, selain membiarkanmu tetap hadir di sini, dalam jiwaku.

Maret 06, 2008

cukup kutulis begini,
pelukanmu itulah yang senantiasa kurindukan.

haha...
tidak, ini serius.
aku tidak butuh apapun saat ini.
kecuali pelukanmu!

anggap saja aku konyol
tapi sudah cukup membohongi diri sendiri
aku hanya ingin kau!

KAU!

Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus

Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...