Desember 09, 2002

----<<:: TUMBANG TELUNGKUP LELAP SENYUM ::>>----
-<: Konser Duet Live idaman dan sireum bag 3)>:-


>> tumbang lagi
>> depan kibord
>> di jam aneh
>> di puncak lelah
>> di tengah repot
>> ketiduran

>> dan aku suka,
>> ketika kamu bilang esoknya ke teman dekat:
>> "ah dia itu kerjaannya ketiduran di depan komputer
>> capek aku bangunin nyuruh pindah
>> kadang akhirnya kudiemin aja
>> paling malam larut dia terbangun
>> trus nyusul"


:: aku selalu melihatmu seperti bermimpi,
:: sebab engkau selalu tersenyum dalam tidurmu.
:: meski kepalamu menunjukkan kelelahan tak terjangkau,
:: meski tanganmu mengisyaratkan ribuan kerja
:: yang belum selesai,
:: tapi aku selalu lama menatap senyummu.

:: tubuhmu telungkup di atas meja,
:: tanganmu masih di atas keyboard,
:: matamu masih mendongak, memaksa
:: memandang monitor, meski hanya gelap.
:: tapi senyummu diluar sana, terbang
:: ke dunia paling nisbi.

:: aku tak berani menjangkaumu,
:: meski sekedar mengingatkan,
:: bahwa hari beranjak pagi,
:: bahwa jam aneh itu sudah tertawa delapan kali,
:: bahwa engkau masih harus kembali memulai kerja.
:: aku tak berani.

:: lelaplah dalam senyummu,
:: sebab aku telah jatuh cinta pada senyummu.


>> delapan kali jam telah tertawa
>> dan mimpi antah berantah ntah berapakali
>> tertelungkup dihimpit kerja
>> aku tak pernah takut
>> karena kau selalu ada
>> bahkan di saat saat aku tak sadar

>> delapan kali jam telah tersenyum
>> kita saling menatap senyum pulas
>> kita saling memiliki ketika salah satu lelap

>> di lelap itulah sayang
>> kita mengerti cinta
>> sedalam dalamnya


:: kita mengerti cinta sedalam dalamnya pada lelap itu,
:: katamu mengawali kesadaran
:: dengan canda yang hanya dipahami angin malam.

:: lantas kutuntun matamu kembali pada kotak,
:: tempat dunia berputar, hanya kotak.
:: kutuntun jarimu menyentuh lagi kulit keyboard
:: yang tak pernah menjadi keriput,
:: meski jutaan tahun kau menyentuhnya.

:: kutuntun kembali seluruh tubuhmu,
:: kembali menekuri huruf huruf.
:: merangkai lagi dunia baru yang ingin kau bangun,
:: hingga jam aneh itu bernyanyi lagi,
:: bernyanyi lagi,
:: menyanyikan lagu keletihan.


----------------------------------------------------
1 des 2002: 02:40
wida sireum hideung (http://sireum.blogspot.com)
idaman andarmosoko (http://www.geocities.com/guging)
----------------------------------------------------

Tidak ada komentar:

Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus

Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...