Desember 20, 2002

mari kita bicara bahasa yang paling mudah, katamu. dan aku tersentak beberapa saat. semua tanya berloncatan dari layarlayar hidup. kilatan masalalu diputar kembali oleh seorang pengendara sepeda gunung, masa kecilku muncul lagi pada wajahwajah tirus bocah di traffic light, masa remajaku hidup lagi pada sebuah lagu yang diputar dari radio tua milik bunda.

semua mengirimkan bahasabahasanya sendiri. bahasa mana yang paling mudah? angin mengabarkan berita kematian, matahari bercerita tentang pengendara bis kota, awan mencium senja dengan hangat, sungai memeluk ikanikan dengan riang, dan aku?

bahasa mana yang paling mudah? aku bingung memaknai bahasa sendiri!

Tidak ada komentar:

Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus

Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...