Juni 14, 2003

rendezvous 10
: kepada namanama yang pernah disinggahi


aku hanyalah pengembara yang tertatitatih melangkah
dalam kabut. menyibak semak belukar dengan harapan bertemu
seorang kawan atau sekoloni burung yang ramai berdendang

aku hanyalah musafir yang singgah di setiap kota
mengukir kenangan pada batubatu di rahimku yang kelak lahir
menjadi puisi atau sepotong doa

aku hanyalah pejalan yang akan terus berjalan sampai waktu
menguburku dalam tetirah yang abadi. sekedar berjalan
tanpa tujuan, tanpa harapan. perjalanan yang hanya bersisa
letih di ujung perjalanan

sedang engkau adalah keabadian yang fana
mencintai tanah sendiri, membangun kampung halaman
menjadi kota megah yang dipuja semua pejalan
maka kau pun membangun rumahrumah peristirahatan bagi orang
orang sepertiku, yang mencintai perjalanan melebihi cintanya
pada rumah dan anakanak

aku hanya seseorang yang melintas di kisahmu
tanpa menyisakan apa pun selain kenangan
sedang engkau telah tergores kuat disini
dalam dadaku yang abu.

Surabaya-yogya, akhir mei 2003

Tidak ada komentar:

Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus

Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...