masih saja terus rasa itu mengalir dalam setiap sendi
memecahkan kaca bening mata, terbatabata kueja nama
binatang yang melintas diantara suara paraumu yang
menyuruhku berhatihati akan bahaya radiasi layar dan
harga kenaikan bbm, listrik sampe dengan ikan asin dan
sayur asam.
lebih baik kupalingkan mata ini
ke arahmu, biar hilang seluruh rasa
duka, dan tak ada lagi aliran bening
yang hangat pada pematang pipi.
ya, hanya padamu kupalingkan seluruh
tatap. hanya padamu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus
Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...
-
Cikurai Suatu Ketika 04-06 Juli 2008 Di antara kami belum pernah ada yang sebelumnya ke Cikurai. Gunung yang terletak di kota Garut ini nyat...
-
putih bolong beginilah ketika alam mencoba berteriak dan melawan. sesuatu tiba-tiba menjelma batu. air, pepohonan, tanah dan dedaunan tak la...
-
Nak, esok hari aku akan mengajakmu ke Tempat Pemilihan Suara. Tidak. Aku tidak akan memilih calon gubernur mana pun. Aku hanya ingin mengaja...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar