Awal
tahun 2009 tak pernah tebersit dalam pikiran saya bahwa saya akan menjadi
seorang istri, mengurus rumah tangga, mengasuh anak-anak. Saat itu saya tak
pernah punya niat untuk menikah. Saya adalah perempuan yang paling tidak cocok
untuk dijadikan seorang istri.
Begajulan,
tak bisa memasak, hidup seenaknya saja. Paling tak suka dinasihati. Paling
bandel dalam berbagai variasi. Itu juga mungkin yang menyebabkan orangtua
menyerah untuk menasehati dan akhirnya membiarkan saya hidup seenaknya.
Lalu
menjelang akhir tahun itu, seorang laki-laki yang baru saya kenal tiga bulan
terakhir tiba-tiba mengajak saya menikah. Ajakan yang sungguh tak masuk akal.
Manusia macam apa yang ingin menjadikan saya sebagai seorang istri?
Butuh
waktu satu bulan lebih untuk meyakinkan diri dan menjawab iya. Dan tepat pada
tanggal 23 November 2009, kami akhirnya menikah. Maharnya dibeli dengan sebuah
sajak yang ditulis olehnya.
Tepat
sebulan sebelum menikah, sajaknya mendapat hadiah dari Lembaga Basa jeung
Sastra Sunda (LBSS). Hadiahnya langsung dibelikan mahar. Sampai hari ini, saya
masih mengingat sajak itu.
Nu
Lumampah ti Peuting
Ngimpleng-ngimpleng
pangreureuhan
Sabot
damar sakarat. Boa lebah janari
dina
dzikir reumis
lebah
sora ajag nu pamungkas
Ngimpleng-ngimpleng
pangreureuhan
Sabot
damar sakarat. Boa lebah balébat
Dina
salambar halimun
Lebah
sora manuk munggaran
Ngimpleng-ngimpleng
pangreureuhan
Damar
saukur dadamaran
Da
léngkah geuning
tuluy lumampah
Boa
moal kungsi reureuh: duh tatu geus ngakut lukut!
Jika
diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, kira-kira begini bunyi sajaknya:
Yang
Berjalan Tengah Malam
Membayangkan
tempat istirah
Sementara
cahaya damar sekarat. Mungkin di dini hari
dalam
dzikir embun
pada
penghujung suara seekor srigala
Membayangkan
tempat istirah
Sementara
cahaya damar sekarat. Mungkin pada sebuah fajar
dalam
selembar kabut
Pada
suara pertama seekor burung
Membayangkan
tempat istirah
Cahaya
damar cuma bayang-bayang
Sebab
langkah mewujud perjalanan
Mungkin
tak akan pernah istirah: duh, luka sudah mengakut lumut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar