Desember 20, 2005

putih bolong

beginilah ketika alam mencoba berteriak dan melawan. sesuatu tiba-tiba menjelma batu. air, pepohonan, tanah dan dedaunan tak lagi ada. semua menjelma batu. hujan batu. lantas adakah yang bisa mengembalikan semuanya? selain kita? pelaku-pelaku kejahatan yang diam-diam telah membunuh seluruh kehidupan. merubahnya menjadi batu.

kitalah pembunuh itu, tuan!

2 komentar:

laila mengatakan...

emm... sebenarnya alam pun memiliki kemampuan untuk mengembalikan dirinya kembali dalam keseimbangan... namun jika kerusakan yang terjadi berlebihan dan disengaja oleh manusia, tentunya akan lain halnya...
semoga kita selalu diberikan kekuatan dan kesempatan untuk selalu memberi kehidupan pada alam...

Anonim mengatakan...

Tapi saya pikir, kita tidak boleh mencari tahu seberapa kuat alam bisa menyeimbangkan dirinya dengan kerusakan yang terjadi. Bisa saja kita akan terbuai dan terus menjadi pembunuh, dan selalu berkata: "Toh alam mampu beradaptasi!" Alam juga bernafas, dan nafasnya jauh lebih mulia dibanding manusia. Janganlah manusia menjadikan kemuliaan itu menjadi onggokan pertanda: batu. Lalu keras berkata: "Dahulu ada alam yang pernah hidup di sini!"

Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus

Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...