aku harus pergi sebelum senja menjadi gelap dan malam menikam matahari. ya, aku harus pergi. esok akan kukecup kembali rekah bibirmu. akan kupeluk kembali tubuhmu yang bearoma kenanga. tapi detik ini, aku harus pergi.
"kau tak lagi mencintaiku?" rengekmu.
"tak seorang pun yang kucintai selain engkau!"
"gombal!"
aku mencintaimu, maka aku pergi. inilah cinta yang sesungguhnya. cinta sebenarbenar cinta. harum tubuhmu akan kubawa terus kemana pun aku pergi. hingga esok, akan kudekap kembali jasadmu yang nyata. tapi sekarang, aku harus pergi.
"kau akan kembali?" ucapmu lirih, jemarimu masih erat menggenggam tanganku.
"aku akan kembali untukmu." kukecup keningmu.
"kapan?"
"esok!"
"selalu kau katakan esok. sedang kau tak punya ukuran untuk esokmu. esokmu bisa seminggu, sebulan, setahun. aku tak tahu, juga engkau. untuk itu, kularang engkau pergi lagi. tinggallah disini. di dekatku... selamanya....!"
lelaki harus pergi* tapi ia akan kembali. suatu hari nanti. esok!
kulepaskan seluruh genggaman jemarimu. kuhapus bening airmata di pipimu. kulangkahkan kakiku tanpa menoleh kembali.
"esok, aku akan pulang!"
*) Diambil dari Catatan Perjalanan Asia Gola Gong
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus
Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...

-
Cikurai Suatu Ketika 04-06 Juli 2008 Di antara kami belum pernah ada yang sebelumnya ke Cikurai. Gunung yang terletak di kota Garut ini nyat...
-
jejak kita akan tercatat dalam sejarah perjalanan. pada setiap persimpangan jalan akan senantiasa ada yang tertinggal. walau hanya sekadar c...
-
perempuan macam apakah saya? pagi tadi, seperti biasa, saya berangkat ke kampus dengan memakai sandal jepit hitam, celana jeans hitam, dan j...
2 komentar:
apakah hanya lelaki yg boleh pergi? tdk bolehkah jika seorg perempuan yg pergi?
perempuan juga boleh pergi kok,
kalo brani :D
Posting Komentar