Bandung, 30 Juli 2004
Kepada Yth.
Kekasihku
Terima kasih, Engkau telah menyempatkan diri berkunjung ke ruang batinku. Sesaat sebelum berangkat.* Istirahatlah di dalam, di luar peradaban hanya akan merebut seluruh jiwa dan ragamu, membuatmu lelah menempuhnya. Di cakrawala seorang rembulan pun tampak sudah sangat tua, letih menampung malam seorang diri sudah sejak hari yang pertam. Apaapa yang tertera di langit dan apaapa yang terjadi di bumi akan kugubah menjadi sajak cinta, semoga berkenan membacanya.
Sebab engkau menjadi tamuku yang terakhir, siapa pun engkau. Izinkan aku mengajak dan memilihmu sebagai sahabat sejalan. Negeri impian dan citacitaku teramat jauh, kakiku tak akan sanggup merengkuhnya. Aku butuh teman yang sanggup membebaskan diriku dari rasa asing, sepi, letih dan seterusnya. Apakah engkau tidak pernah tahu, bahwa rasa sepi itu sangat jahat
Tapi sepi memang abadi, tamu manusia yang tak pernah diundang
Sekali lagi terima kasih, siapa pun engkau, aku cinta padamu.
Bandung, Juli 2004.
*) Dikutip dari sajak Sapardi Djoko Damono
Puisi ini ditulis oleh Doddi Achmad Fauzi. Mungkin untuk kekasihnya. Mungkin juga bukan. Saya mengutipnya, untuk sang kekasih.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus
Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...
-
Cikurai Suatu Ketika 04-06 Juli 2008 Di antara kami belum pernah ada yang sebelumnya ke Cikurai. Gunung yang terletak di kota Garut ini nyat...
-
putih bolong beginilah ketika alam mencoba berteriak dan melawan. sesuatu tiba-tiba menjelma batu. air, pepohonan, tanah dan dedaunan tak la...
-
Nak, esok hari aku akan mengajakmu ke Tempat Pemilihan Suara. Tidak. Aku tidak akan memilih calon gubernur mana pun. Aku hanya ingin mengaja...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar