Juni 29, 2005

Image hosted by Photobucket.com
inilah garis nasib itu, kekasih!
sesuatu akan menjelma dalam esok,
sebuah peristiwa sebagai pertanda.
dan katakata tak lagi bermakna.

Mei 24, 2005

sebuah Ode untuk Blogbugs (lagi)

apa yang harus saya katakan kepadamu? bertahun-tahun saya menyelami dunia tanpa asal-usul ini ternyata membuat saya terjebak masuk dalam labirin demi labirinnya. tanpa berharap mengenal atau dikenal siapa pun. tapi dua tahun yang lalu, jalinan yang berkelindan dalam monitor di hadapan saya, membawa saya mengenal nama demi nama, kota demi kota. lantas saya merasa menjadi hidup di dunia tanpa nyawa ini. dunia penuh kata-kata.

dua tahun yang lalu, saya mulai menyapa kamu. juga kamu. juga beberapa nama lain yang sungguh, saya tak pernah bermimpi bahwa suatu saat, saya bisa bertemu dengan mereka semua. tapi di sini, dimana semuanya mempunyai kecepatan cahaya, saya diseret pada pertemuan demi pertemuan. pada perkenalan demi perkenalan. akhirnya, saya juga bertemu dengan kamu. juga kamu. juga beberapa nama lain.

sungguh. apa semua ini harus saya syukuri? atau saya anggap sebagai kutukan? karena setelah hari itu, saya merasa, ada jalinan kuat yang mengikat saya dengan kamu. juga kamu. dan beberapa nama lain juga. ikatan ini membuat saya merasa tidak sendirian di dunia yang hiruk. saya merasa mempunyai banyak teman yang senasib dalam hal keterasingan. bukankah kamu merasa terasing, sehingga memutuskan untuk masuk dalam labirin ini?

bagi saya pribadi, blogbugs atau apa pun tentang blog, adalah sebuah labirin yang menyesatkan. yang mampu membawa saya menyelami banyak hal tentang hidup. entah itu buruk atau tidak. entah itu indah atau tidak. tapi semuanya menyisakan satu hal yang membuat saya merasa ada.

haruskah blogbugs dipangkas habis dan dibiarkan mati karena akarnya tercerabut? saya rasa tak perlu seperti itu. bukankah matahari masih terbit esok pagi? kenapa tak kita cari air untuk menyiram bunga yang terlihat layu di matamu itu?

salam,


sireum hideung.
SELAMAT ULANG TAHUN YANG KETIGA UNTUK BLOGBUGS!
maaf, saya tak bisa memberimu apa-apa, selain kata-kata tak bermakna ini.

April 11, 2005

belajar menyelami kembali

Image hosted by Photobucket.com

apa mungkin aku kurang mendalami? hingga semuanya terkesan buru-buru dan tanpa makna? ini adalah waktu yang tepat untuk mengemas seluruh duka, menghardiknya jauh, dan aku kembali tenggelam di antara lautan kata-kata.

Maret 26, 2005

masih kukembarakan sunyi

masih kukembarakan sunyi ini ke dalam cerukceruk batin
entah sampai kapan. mungkin sampai daundaun itu gugur sendirian
mungkin sampai entah yang paling berantah
sebab sunyi mencekam diri terlampau erat, terlampau kuat

kau memang tak lagi mengerti
tentang degup yang membuat gugup
tentang irama ritmis yang mistis
tentang sunyi yang meruang dalam dada

tak ada sesuatu pun tentangmu selain kesedihan yang berkelindan
membangun jejaring, menggenapkan kesunyian yang paling senyap

malam demi malam berlalu
musim demi musim berganti
tapi masih juga kukembarakan sunyi yang sama.

BumiAllah, 26 maret 2005

Maret 16, 2005

sebuah kado untukmu
:did


anggap saja ini sebuah hadiah
walau aku tahu, katakata kadang tak berguna

kelak,
jika kau temukan sebuah sungai
yang mampu membuat jiwamu tenang
menyelamlah di kedalamannya

kau tentu paham,
langkahku tak tertebak arah angin mana pun
sedang langkahmu adalah rute yang pasti
maka berjalanlah lebih dulu
berbahagialah lebih dulu
tersenyumlah lebih dulu
sebab, kau adalah kebahagiaan bagiku.

selamat ulang tahun!
rumah abadi kita adalah rahim ibu.

BumiAllah, 16 maret 2005.

Maret 12, 2005

akhirnya aku menemukan udara baru
aku kembali bernafas
tanpa sesak, tanpa lesak
aku sudah bisa berteriak nyaring lagi
memaki dunia
memaki kau, lelaki!

Maret 01, 2005

mari kita bicara tentang sepi yang tertunda.
entah berapa lama kita lari dan sembunyi. menyangkal dengan keras, bahwa kau dan aku tak pernah merasa sepi. jujurlah pada hatimu, dan aku akan jujur pada hatiku. kita berjalan terlampau lama dengan matahari terik di atas ubun-ubun. kita terlalu lelah ternyata. sedang sungai itu tak juga kita temukan. perjalanan ini semua dilarung dalam sepi. mungkin itu yang membuat tenaga kita cepat terkuras, habis. tak lagi bersisa selain sepi.

berapa kilometer telah kau dan aku lewati? tak ada yang tahu. hanya sepi demi sepi yang terus berganti, terlewat dari satu sisi ke sisi yang lain. dari satu tikungan ke tikungan yang lain. masih juga sepi yang kau dan aku temui di setiap perempatan jalannya.

senja datang, sepi masih juga ada. menjadi dinding pemisah yang tebal dan tinggi antara kau dan aku. hingga akhirnya langit berganti gelap. malam mengelam. sedang bulan tak kunjung datang. bintang sesekali tersenyum, walau kecut.
sepi.

masih juga sepi yang membuatmu merasa, bahwa aku tak benar-benar ada. bahwa aku hanyalah sesuatu yang datang dari dunia yang tak patut disentuh. bahwa aku adalah wujud yang tak benar-benar mewujud. bahwa aku menjadi penghalang bagimu, tenggelam dalam sepi yang sebenar-benar sepi.

lantas sepi apa yang kau dan aku cari?
bukan. bukan sepi yang ini. ini sepi terlalu riuh. aku hanya ingin sepi yang paling sepi. yang mampu membuatku merasa, dunia telah usai. dan semua orang akan tersadar, seperti bangun dari mimpi buruk yang panjang.

AKU INGIN SEPI YANG ITU!

Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus

Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...