September 23, 2016

Kota Ini Asing Tanpamu

:Ridwan Hasyimi

Malam ini aku terjaga. Mengingat hari-hari yang panjang dan melelahkan, mengingat bencana yang datang tanpa terduga, dan tiba-tiba aku mengingatmu. Entah kenapa, beberapa malam ini, aku selalu mengingatmu. Seringkali aku terbangun, dan dalam mimpiku kau berpaling. Saat itulah, aku tiba-tiba merasa kehilangan.

Malam ini, aku ingin membuka sebuah rahasia. Rahasia yang kusimpan bertahun-tahun dan tak seorang pun mengetahuinya. Aku telah lama menyayangimu, mungkin jauh sebelum kau menyadari bahwa aku ada. Dalam kelebihan, aku selalu memanggilmu, berharap kau datang, membuka pintu, lalu kita bercerita tentang apa saja.

Aku bahagia saat diam-diam kau lahap memakan apa yang kumasak.  Aku tenggelam saat kau bercerita tentang hari-hari yang seringkali pelik di tanganmu. Entahlah, sejak dulu, aku selalu berharap bisa menjadi ibu bagi rasa cemasmu. Dalam kesempitanku, seringkali aku memintamu datang, meminta bantuanmu, meminta hal-hal yang sesungguhnya tak layak kuminta darimu.

Aku seringkali merasa, bahwa tanpamu, aku tidaklah menjadi apa-apa di kota asing ini. Tanpamu, aku selalu merasa betapa kesunyian ini tak punya alamat lagi. Seringkali, saat aku mendengar kisahmu, aku merasa bahwa kesunyianmu adalah kesunyianku juga. Aku merasa bahwa kita datang ke kota yang salah. Kota yang selalu menolak siapa saja yang mencoba untuk mencintainya seperti cinta seorang kekasih kepada kekasihnya.

Padamulah aku menyimpan banyak harapan. Kepadamu aku berharap kota ini kelak menjadi kota yang tak lagi asing. Aku seringkali memintamu untuk pergi, menjelajahi kota-kota lain, agar kau bisa memberi kado istimewa untuk kota ini. Namun kau adalah orang yang teguh pendirian. Kau ingin mencintai kota ini dengan caramu sendiri. Tanpa tendensi. Tanpa pretensi.

Kini, aku melihat semua usahamu mulai bertunas. Cintamu kepada kota ini tumbuh semakin tinggi. Saat itulah, aku merasa, bahwa cintaku kepadamu semakin besar. Cinta ini akan senantiasa ada. Untukmu. Meski kelak kau merasa tak lagi membutuhkannya.

Tidak ada komentar:

Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus

Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...