sebuah jam di satu pagi
aku menghirup wangi hutan di tubuhmu
deras air sungai dan hembusan pohon pinus
segala yang telah lama hilang dalam ingatan
televisi itu sudah lama tak bersuara
ada boomerang di dinding kamar
cermin tua dan selimut tebal
kau sembunyi dibaliknya seperti menyembunyikan
kesedihan yang memberat
"datanglah, aku takkan mengunci pintu
agar kamu bisa masuk kapan saja"
kalimatmu beruntun di ujung telepon
menyesatkan pikiranku yang kalut.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus
Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...
-
putih bolong beginilah ketika alam mencoba berteriak dan melawan. sesuatu tiba-tiba menjelma batu. air, pepohonan, tanah dan dedaunan tak la...
-
memburu nafas berbatu : kepada ibunda tercinta jeritmu memecahkan bulan di jantungku rintihmu merobek malam menjadi serpihan serpihan...
-
Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...
4 komentar:
waoww,,, manis sekali larik-lariknya
sepertinya pintu selalu terbuka untuk yang wangi hutan,!!
salam.,,,
maafkan lama tak kemari
ichal : hehehe... begitulah... salam juga untukmu...
................
Tutuplah pintu rumahmu rapat-rapat
Aku akan segera datang mengetuknya
seusai perjalanan panjang ini
................
................
Tutuplah pintu rumahmu
sedemikian rapat
kuncikanlah agar dapat kupaksakan
hasratku menujumu
................
Berdamai dengan masa lalu tentu lebih mudah daripada berdamai dengan hari ini.....
Posting Komentar