Februari 07, 2008

Februari, Aku Terkapar di Cerukmu

sesuatu menyeretku padamu, pada februari yang asing
sesuatu menyesatkan aku lagi, di labirinmu
sesak nafas ini mungkin masih akan terdengar
di subuh gigil, di pagi kuning, di pintu garang siang
juga di senja dan malam kesumat

aku terkapar di ceruk paling februari
mencari jawaban sekian pertanyaan
yang tiba-tiba saja muncul dari balik jendela

aku di sini, memahami lekuk februari
yang masih juga menolak cinta bersemayam.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

tentulah senyapnya untaian waktu itu ..tentulah kamu berjalan disetapak tak beda, menuju pintu-pintu yang kau kenali...berpalinglah ke runmpun perdu sesekali, sunting bunga-bunga yang tak pernah kau tanam...ku tau kau menginsyafi, menuai cinta bukan perihal cocok tanam, hingga tak ada musim apapun...kau tau, bahwa ia, hanyalah saat datang dan saat hilang, yang berpilin warna-warni...

Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus

Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...