di dalam kamar
:Hafidhin Royan
kita berjabat dalam sunyi paling hening
kau bicara padaku tentang jalan panjang dan kesabaran
tentang airmata yang takkan selesai ditumpahkan
tentang darah yang tetap akan mengalir
menjadi sungai
menuju lautlaut harapan
kau bicara padaku lewat merapi
tentang dada yang siap meledak kapan saja
tentang murka yang disimpan rapi dalam hati
para penduka yang terluka
di sini kamarmu kini
kau bahkan tak berniat membuat pintu atau jendela
kau biarkan kami datang dengan memikul luka yang sama
duka tanpa akhir dari sejarah bangsa kita
di sini kamarmu kini
dan aku takkan membiarkanmu sendirian.
Padasuka, 15 Mei 2006.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus
Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...

-
Cikurai Suatu Ketika 04-06 Juli 2008 Di antara kami belum pernah ada yang sebelumnya ke Cikurai. Gunung yang terletak di kota Garut ini nyat...
-
jejak kita akan tercatat dalam sejarah perjalanan. pada setiap persimpangan jalan akan senantiasa ada yang tertinggal. walau hanya sekadar c...
-
perempuan macam apakah saya? pagi tadi, seperti biasa, saya berangkat ke kampus dengan memakai sandal jepit hitam, celana jeans hitam, dan j...
2 komentar:
pakabar non?
*komen yang merusak posting* hihihi
wew...
kabar baik, bung.
bagaimana jogja? aman kan?
wedus gembel sampe sana gak?
Posting Komentar