Mei 15, 2006

di dalam kamar
:Hafidhin Royan

kita berjabat dalam sunyi paling hening
kau bicara padaku tentang jalan panjang dan kesabaran
tentang airmata yang takkan selesai ditumpahkan
tentang darah yang tetap akan mengalir
menjadi sungai
menuju lautlaut harapan

kau bicara padaku lewat merapi
tentang dada yang siap meledak kapan saja
tentang murka yang disimpan rapi dalam hati
para penduka yang terluka

di sini kamarmu kini
kau bahkan tak berniat membuat pintu atau jendela
kau biarkan kami datang dengan memikul luka yang sama
duka tanpa akhir dari sejarah bangsa kita

di sini kamarmu kini
dan aku takkan membiarkanmu sendirian.

Padasuka, 15 Mei 2006.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

pakabar non?
*komen yang merusak posting* hihihi

Wida Waridah mengatakan...

wew...
kabar baik, bung.
bagaimana jogja? aman kan?
wedus gembel sampe sana gak?

Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus

Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...