antara duka dan bahagia
pagi ini, teman dekat saya sedang melangsungkan pernikahan. saya mengenal kedua pasangan itu sudah hampir lima tahun. sejak saya memilih puisi sebagai kekasih saya. yang berbahagia itu adalah, kawan saya Ujianto Sadewa dan Mena Dewi Lestari. kebahagiaan turut menghiasi hari saya, walau pada akhirnya saya tak bisa menghadirinya karena jarak yang tak bisa kompromi.
sore ini, saya tersentak untuk sebuah berita yang muncul tiba-tiba. sejak pagi saya memang mengunci diri di kamar. saya tidak menyalakan televisi atau radio. sedang surat kabar tak muncul di kamar saya hari ini. baru ketika sore, saat saya berniat sekadar berleha-leha sambil melihat beberapa berita. saya menemukan kenyataan bahwa Yogya terkena gempa dengan skala yang cukup besar. sungguh mengejutkan.
di antara kabar bahagia, masih saja harus ada kabar duka.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus
Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...

-
Cikurai Suatu Ketika 04-06 Juli 2008 Di antara kami belum pernah ada yang sebelumnya ke Cikurai. Gunung yang terletak di kota Garut ini nyat...
-
jejak kita akan tercatat dalam sejarah perjalanan. pada setiap persimpangan jalan akan senantiasa ada yang tertinggal. walau hanya sekadar c...
-
perempuan macam apakah saya? pagi tadi, seperti biasa, saya berangkat ke kampus dengan memakai sandal jepit hitam, celana jeans hitam, dan j...
3 komentar:
3098 jiwa telah ikut bersama dewa hari itu.
(kata Kompas)
benar-benar duka
yup.
semoga kepergian mereka adalah sebuah kelahiran bagi kehidupan baru bangsa ini.
bangkit bangsaku!
sebab keterpurukan tak perlu diabadikan.
dewa-dewi hanya terbahak ngakak mengalunkan lonceng bagi duka & bahagia bagi pembunuhan masal yang mayatnya selalu tersenyum.
Posting Komentar