Jika kamu kebetulan berada di Bandung pada hari ini dan kamu tak punya kendaraan, sebaiknya siapkan uang lebih. Hari ini angkot mogok. Pilihan kendaraan umum mungkin hanya ojeg dan taksi yang ada. Hampir sebagian besar angkot tak beroperasi.
Saya sendiri pada akhirnya berjalan kaki dari Dipati Ukur menuju Ultimus. Sampai di Jalan Merdeka saya sempat kaget, melihat antrian mobil dan kepadatan jalan. Di depan BIP (Bandung Indah Plaza) ternyata kemacetan masih terjadi. Padahal logikanya, semua angkot yang lewat BIP tak beroperasi. Untung kawan baik saya membawa kamera, sampai akhirnya saya sempat mengabadikan moment tersebut.
Satu hal yang dapat saya simpulkan pada akhirnya, "Kemacetan dan kesemrawutan jalan di kota Bandung bukan hanya karena angkot. Tapi karena kendaraan pribadi sudah melebihi batas untuk sebuah kota kecil bernama Bandung.
Saya masih terus berjalan, sambil memaki beberapa kendaraan yang seenak udelnya parkir di trotoar jalan. Hak pejalan kaki seringkali diabaikan. Lupakan soal trotoar yang dipakai pedagang kaki lima untuk jualan, lupakan. Karena ternyata pemakan hak pejalan kaki terbesar adalah pemilik kendaraan roda empat. Sesekali kendaraan roda dua menerobos trotoar di kala kemacetan terjadi.
Cuih!
Saya muak atas banyak hal. Dan PILKADA? Cuih... politik tai anjing!
Saya sendiri pada akhirnya berjalan kaki dari Dipati Ukur menuju Ultimus. Sampai di Jalan Merdeka saya sempat kaget, melihat antrian mobil dan kepadatan jalan. Di depan BIP (Bandung Indah Plaza) ternyata kemacetan masih terjadi. Padahal logikanya, semua angkot yang lewat BIP tak beroperasi. Untung kawan baik saya membawa kamera, sampai akhirnya saya sempat mengabadikan moment tersebut.
Satu hal yang dapat saya simpulkan pada akhirnya, "Kemacetan dan kesemrawutan jalan di kota Bandung bukan hanya karena angkot. Tapi karena kendaraan pribadi sudah melebihi batas untuk sebuah kota kecil bernama Bandung.
Saya masih terus berjalan, sambil memaki beberapa kendaraan yang seenak udelnya parkir di trotoar jalan. Hak pejalan kaki seringkali diabaikan. Lupakan soal trotoar yang dipakai pedagang kaki lima untuk jualan, lupakan. Karena ternyata pemakan hak pejalan kaki terbesar adalah pemilik kendaraan roda empat. Sesekali kendaraan roda dua menerobos trotoar di kala kemacetan terjadi.
Cuih!
Saya muak atas banyak hal. Dan PILKADA? Cuih... politik tai anjing!