Juni 19, 2008

pentagon



duka cita yang sedalam-dalamnya, atas kebakaran di pentagon.
semoga sejarah yang tertoreh di sana, takkan pernah lekang
minimal dalam ingatan

UPDATE
sesungguhnya, saya ingin menuliskan semua perihal gedung pentagon --rumah kedua saya itu. tapi nyatanya saya tak bisa menuliskan apapun. saya ingin bercerita banyak hal tentang bagaimana pentagon telah banyak menyimpan peristiwa. tentang malam-malam saya yang panjang, gelas-gelas kopi yang berserak, abu dan puntung rokok yang saling tindih dengan kertas-kertas dan sampah yang tercecer. ah... semuanya mengingatkan saya pada masa lalu. saya ingin kembali pada masa-masa itu, sungguh!

saya ingin mengulang lagi peristiwa yang dulu. saat aku dan kamu masih seperti kanak-kanak, bersepeda, meluncur, pada sebuah jalan menurun, sebuah malam yang hitam.

3 komentar:

Anonim mengatakan...

teman, semoga hatimu tak turut terbakar...meski kepalamu harus elalu membakar

trims udah singgah, btw

Anonim mengatakan...

di manakah itu? bawa aku ke sana.

dan
bolehkah
aku
rembah?
meski
hanya
sebentar saja.

Anonim mengatakan...

masihkah kau ingat
ketika dingin malam
menyelimuti lekuklekuk tubuh
kerlip lelampu di bawah sana
dan meja-bangku membisu
menjadi saksi betapa liar
imajinasi yang kita bangun?

di pentagon, di pentangon
kenangan bersamamu tak akan pudar
walau bangkubangku itu telah mengabu
karena imajinasi terus berpacu

Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus

Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...