April 07, 2007

Kado Ulang Tahun
:mandala

masa kanakkanak kita telah lenyap sekarang
tak ada lagi pohon cemara juga lapangan sepak bola
hanya etalase yang berderet dan sebuah gedung bioskop
dengan layar paling besar

kita makin tumbuh dewasa sekarang
kamu sudah punya motor besar, bukan lagi motor khayalan
melihatmu melesat di riuh jalanan
aku ingat saat kita menyusuri jalan sepulang sekolah
dan aku terjerembab di sebuah selokan

kamu berlari, mencari bantuan
membawakanku hangat peluk ibu
kamu kena marah dan aku menangis kesakitan

berapa usiamu sekarang?
dua puluh sembilan bukan?
tapi kenapa aku merasa baru saja kemarin
kamu mengantarku sekolah dengan seragam putih merah.

08 April 2007

4 komentar:

Anonim mengatakan...

aku selalu suka puisi untuk anak, yang juga kubuat beberapa bagi anak-anakku.

salam,
Yo

Anonim mengatakan...

puisi anak atau puisi tentang masa kanak-kanak bang yo? hehehe...

dedyriyadi mengatakan...

masa kanak tak pernah bisa beranjak
meski putih rambut, dan kulit keriput

Anonim mengatakan...

dedy tri riyadi: begitulah mas, masa kanak memang memori yang seringkali sulit terlupakan.

Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus

Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...