April 25, 2007

kini semua yang sedang saya susun kembali karena dulu sempat pecah berserakan, lagi-lagi berhamburan, hanya karena seseorang dari masa lalu menyelusup tiba-tiba dalam hari-hari saya.

sudah saya katakan berulangkali, saya tak lagi punya harapan terhadap apapun. bahkan bagi diri saya di kemudian hari. apa yang saya susun sekarang, hanya sekadar agar saya bisa bertahan hari ini. cukup. tapi kenapa selalu saja ada orang usil yang mengingatkan saya terhadap masa depan? kenapa?

kenapa tak dia katakan dengan jujur, bahwa saya hanya seorang pecundang. tentu hal itu lebih baik daripada dia seakan-akan peduli tentang masa depan saya? bukankah dulu juga dia yang berhasil memporak-porandakan hidup saya?

Tidak ada komentar:

Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus

Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...