Lelaki,
di riuhmu yang kian lengking
aku menangkap sunyi yang memanjang
adakah mungkin engkau rindu untuk pulang?
sebuah amsal tempat lelaki harus kembali.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus
Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...

-
Cikurai Suatu Ketika 04-06 Juli 2008 Di antara kami belum pernah ada yang sebelumnya ke Cikurai. Gunung yang terletak di kota Garut ini nyat...
-
jejak kita akan tercatat dalam sejarah perjalanan. pada setiap persimpangan jalan akan senantiasa ada yang tertinggal. walau hanya sekadar c...
-
perempuan macam apakah saya? pagi tadi, seperti biasa, saya berangkat ke kampus dengan memakai sandal jepit hitam, celana jeans hitam, dan j...
5 komentar:
ya, aku ingin pulang. tapi bersama kamu...:)
saya malah rindu pada sebuah kepergian!
t'wida, kapan nonton teater lagi? maaf yg waktu itu!
katakan padanya bila dia memang yang aku kenal. Katakan padanya jika dia lebih menyukai menabur kesunyian lalu berbuah senyap. Katakan padanya sepertinya datangnya seorang kawan hanya merupakan sebuah lalu bagi kehidupannya. Katakan padanya, hidup hanyalah menyemai kawan yang sedang jauh sekalipun mungkin tak kan pernah bertemu dengannya lagi.
wida,... puisimu menggetarkan jiwa....Makasih dah mampir ke blog saya...
biarkan kaki melangkah sendiri...
Posting Komentar