"sejak kapan kau percaya pada mimpi?" tanyaku penuh minat.
"sejak mimpi mengatakan bahwa aku akan kehilangan ibuku! kuharap kau pun percaya pada mimpi-mimpimu!" ucapnya tegas.
"tapi mimpiku terlalu banyak. aku pun tak ingat semuanya!" jawabku semakin kebingungan.
"pasti ada yang kau ingat! pasti!" katanya kembali meyakinkan.
"entahlah, aku tak yakin mimpiku punya makna," aku menarik nafas. ada beban yang ingin aku hembuskan seiring udara yang keluar.
"percayalah!"
dia berlalu dari hadapanku. meninggalkanku kembali seorang diri. hanya sendiri.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus
Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...

-
Cikurai Suatu Ketika 04-06 Juli 2008 Di antara kami belum pernah ada yang sebelumnya ke Cikurai. Gunung yang terletak di kota Garut ini nyat...
-
jejak kita akan tercatat dalam sejarah perjalanan. pada setiap persimpangan jalan akan senantiasa ada yang tertinggal. walau hanya sekadar c...
-
perempuan macam apakah saya? pagi tadi, seperti biasa, saya berangkat ke kampus dengan memakai sandal jepit hitam, celana jeans hitam, dan j...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar