Februari 09, 2004

kembali kususuri rumah kita. rumah yang kita bangun dengan cinta. rumah yang kita bangun dengan katakata. rumah, tempat kisah kita tersimpan rapat. aku rindu masa lalu, meski waktu tak mungkin kembali, bahkan hanya untuk sekedar berhenti.

kau dan aku telah sama-sama berjalan, menyusuri kelokan, mendaki tebing, berjalan di atas pasir, menendang kerikil-kerikil kecil, atau bahkan hanya diam untuk sekedar memandang jalan tempat kaki kita kelak akan berpijak. selalu, seperti masa lalu yang tenggelam dalam senja, dan malam yang memaksa kita memejamkan mata, kita pun seakan-akan tak pernah ingat, kapan terakhir kita bertatap.

Tidak ada komentar:

Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus

Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...