Desember 16, 2003

membaca peta di matamu

dimatamu kulihat peta kota tempat semuanya bermula
kau yang menggariskan rindu tepat di jantungku
menorehkan satu demi satu kalimat panjang tentang
masa depan. menjadi simbol tentang gerimis
yang meringis

aku ingin pulang saat menatap hitam matamu
aku ingin kembali ke masalalu ketika bola matamu
berkilat serupa api menjilatjilat sunyi di tubuh adam
aku ingin terbang, membawamu menuju kota tempat segala
mimpi lebur dalam karungkarung ingatan tentang airmata

kau telah menuliskan kalimat panjang tentang manusia
tentang rindu yang abu, tentang hidup yang redup
dan aku tak mungkin kembali tanpa kilat matamu
yang memaku

jogja, 08 desember 2003

Tidak ada komentar:

Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus

Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...