November 02, 2003

27 tahun

1 november 1975 seorang laki-laki terlahir di tanah jampang. aku mengenalnya ketika dia berusia 24 tahun. saat itu aku baru memasuki sebuah kampus. sosoknya benar-benar sosok seorang penyair. aku tak pernah berniat mengenalnya dengan begitu dekat, bahkan sangat dekat. tapi akhirnya waktu mempertemukan kami dalam sebuah ruang. ruang kontemplasi yang benarbenar sunyi.

dia yang mengajariku menghipnotis kata agar menjadi untaian mutiara. namun aku selalu menjawab, aku tak berbakat! tapi selalu dia pun berkata, coba dan buktikan. aku yakin kau bisa.
aku tertawaa.. lantas iseng mengambil pena dan menulis sebuah kalimat yang tak selesai.

sebulan kemudian, coretanku itu dimuat di koran lokal. haha.. dia tertawa penuh kemengan. betul kan? coba ke koran yang lebih besar. koran nasional! aku masih saja berkata, aku tak berbakat!
dan dia pun selalu menjawab dengan kata yang sama, coba dan buktikan. aku yakin kau bisa.

sekarang, hampir empat tahun aku belajar padanya. meski beberapa waktu yang lalu sempat vakum karena tak ada komunikasi diantara kami berdua. sekarang?
sekarang usianya tepat 27 tahun. lantas aku? aku tak punya apa pun untuk dijadikan sebagai hadiah. hanya beberapa kalimat yang tak selesai...

apa arti 27 tahun
setelah waktu menjadi tikaman pedang
setelah jarak menjadi torehan luka
dan airmata masih saja mengalir atas namanya

apa arti 27 tahun
jika puisi tak lagi tercipta
hanya sayatansayatan sepi yang mencabik
cabik hati, lantas kita kalah dan berlari

apa arti 27 tahun
jika kau hanya berdiam dalam sunyi.


didedikasikan untuk seorang Lukman A Sya

Tidak ada komentar:

Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus

Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...