Mei 03, 2008

Saat Sigit Menyusuri Lorong-lorong Dunia



Anda pernah jalan-jalan? Tak perlu jauh, mungkin jalan-jalan di kompleks rumah, atau keluar sedikit, memasuki gang-gang sempit, melewati rumah-rumah kumuh, atau malah jalan-jalan di mall?

Ya, tentu saja, semua orang pernah jalan-jalan. Tapi jalan-jalan saya dan anda tentu saja akan sangat berbeda. Mungkin bagi anda, jalan-jalan yang menyenangkan itu adalah jalan-jalan ke mall, melihat-lihat barang-barang dibalik etalase, meski tak membeli, tapi dengan melihat-lihat dan menikmati suasananya, anda merasa sangat terhibur. Atau seperti kawan saya Sigit, dia selalu punya waktu setiap tahunnya untuk jalan-jalan ke negara-negara yang belum pernah dikunjunginya. Meski dengan begitu, kawan saya itu, harus mencari pekerjaan yang cukup longgar, yang bisa memberi waktu luang untuknya berjalan-jalan.

Saat ini, sudah hampir 26 negara yang telah dikunjunginya. Mulai dari Spanyol, Italia, Austria, Jerman, Perancis, Belanda, Inggris, Ceko, Belgia, Turki, Yunani, Bulgaria, Rusia, Thailand, Kuba, Meksiko, Mesir, Tunisia, Kenya, India, sampai dengan Vietnam, China, Maroko, Portugal, Irlandia, dan Hongaria. Ke-26 negara tersebut dijelajahinya bersama istri yang dicintainya. Kawan saya itu, tak pernah melewatkan moment-moment dalam perjalanannya. Dia selalu mencatat dengan detail semua yang dialaminya. Bagaimana dia mengunjungi gedung-gedung bersejarah dalam sebuah kota, menangkap suasana kota di malam hari, atau memasuki sebuah perpustakaan dan museum, bahkan sampai rasa dan bentuk makanan yang menarik baginya, dia catat.

Semua hal yang telah dicatatnya itu dia bagikan kepada anda dalam sebuah buku yang berjudul Menyusuri Lorong-lorong Dunia. Dalam buku ini, anda bisa membaca banyak hal yang dialami kawan saya tersebut saat jalan-jalan ke berbagai negara.

Dengan membaca bukunya, saya seolah-olah diajak masuk ke berbagai negara yang dikunjunginya. Bukan hanya memasuki sebuah negara dari sesuatu yang kasat mata. Tetapi ruh dibalik sesuatu yang kasat mata itu. Saya sulit menceritakannya kepada anda. Jika anda juga tertarik memasuki lorong-lorong dunia, Sigit akan mengajak anda dengan bukunya.

Saran saya, bacalah buku ini di saat anda sedang santai, dengan secangkir teh atau kopi. Sebab anda akan diajak untuk merambahi sebuah kota dari berbagai negara ala Sigit.

2 komentar:

Nurhadi,S.Pd mengatakan...

membaca karya mas sigit memang bagai melayang ke dunia jauh. terus terang dengan membaca buku ini aku seakan berada di negara itu. tapi jujur aku lebih senang ngobrol dengan mas sigit, karena lebih asyik mendengar langsung dari tuturannya. makasih mas sigit dan miss claudia beck yang telah berkunjung dan berdialog dengan kami. semoga buku ketiga segera beredar. dan selamat juga atas rintisan lereng medini Press. yang telah menerbitkan "Donat Untuk Kusno" di bawah dukungan mas sigit.

Nurhadi,S.Pd mengatakan...

Membaca buku ini memang seakan kita melayang ke negara yang mas sigit kunjungi. walau hanya sebatas imajinasi. makasih mas sigit dan miss Claudia beck yang telah berkunjung dan berdialog ke tempat kami. semoga buku ketiga segera terbit. dan selamat atas terbitnya "Donat Untuk Kusno" di bawah dukungan mas sigit dan Lereng Medini Press

Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus

Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...