Januari 16, 2004

untukmu, biarkan kabut menyusut
dalam rentang masa yang biasa


sebab airmata telah menjadi bisa. dan cuaca
membungkus peradaban dengan kain hitam
sejarah, maka kau dan aku hanya berdiri
di sini

mencipta mimpi baru untuk dibuang
ke dalam sarang harapan

mungkin esok,
akan ada yang memungutnya
tepat di atas jantung kota
diantara kau dan aku.

BumiAllah, 16 Januari 2004

Tidak ada komentar:

Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus

Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...