April 18, 2013

Iqbal dan Kolam Renang


Sabtu, tanggal 13 April 2013, saya mengajak Iqbal ke sebuah acara yang berlokasi di Pageur Ageung, Tasikmalaya. Acara ini berjudul Cuang Lawung 1 yang digagas oleh sebuah grup di FB. Grup Fiksimini Basa Sunda. Sebuah acara yang sebetulnya sangat tidak cocok untuk anak batita seperti Iqbal. Namun, sejak usia balita, saya sudah terbiasa mengajak Iqbal untuk turut ke acara-acara yang saya ikuti. Meskipun acara tersebut berlangsung di outdoor. Apalagi setelah saya tahu kalau di lokasi acara ada sebuah kolam renang. Ya, Iqbal paling suka dengan kolam renang. Sejak masih usia empat bulan, saya seringkali mengisi bak mandi dengan air hangat, lalu membiarkan Iqbal berenang dengan ban khususnya. Hingga saat ini, berenang menjadi kegiatan favoritnya.

Kami sampai di lokasi sekira jam 10 pagi. Benar saja, Iqbal langsung merengek minta turun ke kolam renang. Padahal rencananya, saya baru akan membiarkannya turun ke kolam renang, sore nanti. Mungkin memang karena usianya yang kini sudah 2.5 tahun, sehingga untuknya, ketika turun, ya harus turun. Konon menginjak pada usia inilah, seorang anak sedang belajar menegakkan ke-aku-annya. Saya pun menyerah, saya biarkan dia masuk ke kolam renang yang dangkal. Dia pun nampak gembira sekali.
Saya benar-benar tak mengira, kalau pada hari pertama saja, Iqbal meminta turun ke kolam renang sebanyak 3 kali. Pagi, Siang, Sore. Seperti minum obat saja. Dengan durasi hampir 30 menit lebih setiap kali dia turun ke kolam renang. Hari kedua pun demikian. Iqbal dua kali turun ke kolam renang. Saya sudah khawatir, takut-takut dia flu, atau bahkan sakit sepulangnya dari acara.
Benar saja, saat pulang ke Ciamis. Di perjalanan badan Iqbal demam. Perasaan saya berkecamuk. Antara khawatir dan merasa bersalah. Namun, sesampainya di Ciamis, saya langsung ke apotek, membeli obat penurun demam. Ke warung, membeli timun untuk mengompresnya.
Dan sekarang, empat hari selepas acara, Iqbal sudah sangat normal lagi. Demamnya hanya sebentar saja. Pelajaran berharga bagi saya adalah, saya harus lebih pandai lagi mengalihkan perhatian Iqbal. 

1 komentar:

Evi Sri Rezeki mengatakan...

Wah, bisa jadi Iqbal kalau sudah besar jadi atlet renang :D

Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus

Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...