November 07, 2006

hanya lewat

aku menangkap suara hujan di kejauhan
langkahnya membawa serta angin

aku keluar dengan sukacita
kulihat di pundaknya yang basah
berkarungkarung awan sarat kehidupan

aku berteriakteriak memanggilnya
aku ingin dia mampir di tanahtanah gelisah milik kami
duduk sebentar di dahandahan yang meranggas
dan aku berharap dia mau mampir di rambutku yang kering

tapi teriakanku membentur cadas
menguap di panas suhu kota

hujan hanya lewat
dia sudah punya alamat.

07 November 2006

3 komentar:

bugsy mengatakan...

terlintas
di ruang waktu
menggeram sembilu
arggggggggggggggggggggggggggg

Anonim mengatakan...

disini hujan tak datang,
mungkin ia masih di alamatmu
sudikah kau katakan padanya untuk mampir di tanah kami?
kami rindu hujan

Anonim mengatakan...

bugtronic : berteriaklah lebih kencang lagi!

aprian : esok akan kukirim hujan kepadamu. maaf, jika yang sampai hanya gerimis atau bahkan sekadar mendung yang menggantung ;)

Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus

Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...