Januari 05, 2005

harusnya sejak awal aku menyadari, bahwa aku memang tak berdaya.
tak berdaya untuk sesuatu yang sesungguhnya aku tidak bisa melawan.
semacam cengkraman yang sulit terlepas. semacam ketakberdayaan
dan aku hanya bisa pasrah.

ini mengerikan.
aku tidak lagi sekuat dulu.
tidak lagi setegar yang kau bayangkan.
aku rapuh dan jatuh.

sekali lagi, ini mengerikan.
andai kau tahu, aku terlampau terluka.
tersayat-sayat dan hampir menjadi mayat.

bila membayangkanmu mampu membuatku tegar,
akan kuhabiskan setiap detikku untuk terus menghadirkanmu dalam ingatan.

Tidak ada komentar:

Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus

Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...