Oktober 15, 2004

munggah di jogja

ini kali pertama saya memulai puasa di kota orang. sebelumnya, saya selalu berusaha untuk memulai ramadhan di rumah sendiri, di kota saya sendiri. mungkin ini juga yang membuat puasa pertama saya gagal.

empat bajingan memaksa saya untuk lebih banyak mengeluarkan tenaga. perjalanan semakin melelahkan karena beban yang semakin sarat. meski jogja tak lagi asing di mata saya, saya tetap kewalahan dengan 3 bajingan yang baru pertama kali ke jogja, dan satu bajingan yang sedikit gila. tapi tentu saja, saya mau melakukan semua itu, karena saya mencintai mereka.

selamat berpuasa!

catatan: ruang ini akan kosong untuk sementara. dan seterusnya, saya akan mulai mengisi lagi catatan ramadhan yang sudah hampir setahun saya abaikan.

Oktober 13, 2004

marhaban ya ramadhan...

ramadhan,
kembali kumasuki pintu gerbangmu
kembali jasad ini memohon berkah di kakimu
kembali doadoa ini menghiasi setiap malammu
kembali aku padamu, ya ramadhan.

kawan atau pun lawan, saya mohon maaf apabila selama ini pernah menyakiti, mencaci, memaki, baik yang disadari atau tidak. sekali lagi, mohon maaf lahir dan bathin!

Oktober 08, 2004

tiga kabar gembira

kesibukan telah menyita waktu saya untuk sekadar bisa mengucapkan selamat kepada orang-orang yang saya cintai saat mereka tengah dihinggapi kebahagiaan. saya banyak tersenyum, membayangkan bahwa kebahagiaan yang mereka rasakan adalah kebahagiaan yang teramat sangat. limpahan yang tak mungkin bisa tergantikan dengan apa pun. dengan siapa pun. detik ini, saya hanya ingin mengucapkan selamat.
adapun orang-orang yang berbahagia itu, adalah:

pertama
telah lahir dengan selamat, putra kembar pasangan ibu ini dan bapak ini pada hari jumat 1 oktober 2004, jam 23.00 dengan nama Marendra Caesar Rizkyta dan Radithya Caesar Rizkyta. saat pasangan ini menikah, saya tak bisa hadir. dan sekarang, saat buah cinta mereka telah lahir, saya pun tak bisa menengok keponakan baru saya itu. menyedihkan... :(

kedua
telah menikah, seorang penyair perempuan tepat pada tanggal 3 oktober 2004 di jakarta. lagi-lagi, saya tak bisa hadir pada saat pernikahannya. jakarta, meskipun saya pernah melaluinya dalam 14 jam. tapi ternyata tidak semudah itu untuk berangkat ke sana tanpa uang sepeser pun.

Ndah, ini mungkin bisa mewakili permohonan maafku atas ketidakhadiranku kemarin.

ketiga
besok, tanggal 09 oktober 2004, satu orang teman lagi akan merasakan bagaimana rasanya bebas menjadi mahasiswa, mempunyai gelar, dan bertaruh untuk hidup selanjutnya. doaku, kukirim untukmu. agar apa yang menjadi mimpi, harapan, dan keinginanmu tercapai dalam waktu dekat.

hidup bagi saya semakin melelahkan. tapi melihat ada banyak kebahagiaan untuk orang-orang di sekeliling saya, membuat saya yakin, bahwa kelak, kebahagiaan akan hinggap dalam hidup saya. amin!

Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus

Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...