aku bahagia ketika kita benar-benar bertemu... meski sekedar saling bercerita tentang hidup yang kurasakan begitu berat, semakin berat. kau tahu? ada banyak rindu yang meski ku urai padamu. tapi selalu saja waktu membuat kita terburu-buru.. seakan-akan kita saling ketakutan waktu meninggalkan kita, seperti sebuah kereta meninggalkan stasiun dalam kekosongan.
benarkah kita takut kekosongan kekasihku? bukankah kau telah mengisi ruang kosong di jiwaku? begitupun sebaliknya? lantas, kenapa kita berebut saling meninggalkan?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus
Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...
-
putih bolong beginilah ketika alam mencoba berteriak dan melawan. sesuatu tiba-tiba menjelma batu. air, pepohonan, tanah dan dedaunan tak la...
-
memburu nafas berbatu : kepada ibunda tercinta jeritmu memecahkan bulan di jantungku rintihmu merobek malam menjadi serpihan serpihan...
-
Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar