Juli 12, 2003

solitude

ketika dering tak tertangkap lagi
dan monitor enggan berkata apa pun
menangislah seribu semut dalam diri
mencipta airmata pada seribu lautan

dimana engkau?
dalam diam samudera mengamuk
gelombangnya menghempas jantung
gemuruhnya memantul di tebingtebing hati
menyisakan jejak di lembahlembah duka

aku linglung mencari ketiadaan dalam kehadiran
mungkin kobar api dari matamu mampu
menuntunku, maka kubakar dupa di rahimmu
lalu kukirimkan sepotong doa

engkau dimana?
masih juga kucari wujudmu
sebab ketuaanku selalu rindu pelukmu yang lapang
hasratku masih memuja namamu sebagai seseorang
yang diamdiam kunanti kehadirannya.

BumiAllah, 07 Juli 2003

Tidak ada komentar:

Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus

Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...