kepada mavic (2)
tapi hidup bukan piringan hitam
yang sewaktu-waktu bisa kita putar ulang
kamu telah berjalan jauh meninggalkanku
meninggalkan sepeda yang telah kamu nikahi sekian lama
dan aku masih saja berusaha mengeja teks tua
menerjemahkan segala kekaburan yang tertera dalam peta
lantas kita pun semakin jauh
jauh meninggalkan mimpi-mimpi lama
sesuatu yang mungkin kamu sebut sebagai takdir
tapi aku tidak ingin menyebutnya sebagai nasib
aku sedang menggali kenangan
memungut satu dua tulang belulang yang menyimpan cerita kita
ketika rambutmu masih sepanjang aliran sungai
dan aku masih percaya pada kata-kata
mav, jika pun saat itu datang lagi
aku tak yakin kita mampu mengulangnya dengan fasih
segalanya telah terlampau jauh
yang kuhirup sekarang cuma kekosongan
dan aku masih mencintaimu dalam ingatan
2009
Langganan:
Postingan (Atom)
Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus
Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...
-
putih bolong beginilah ketika alam mencoba berteriak dan melawan. sesuatu tiba-tiba menjelma batu. air, pepohonan, tanah dan dedaunan tak la...
-
memburu nafas berbatu : kepada ibunda tercinta jeritmu memecahkan bulan di jantungku rintihmu merobek malam menjadi serpihan serpihan...
-
Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...