rendezvous 9
: pandu
engkau peri kecil dalam perjalanan pulangku
rindu pada keluarga yang tertinggal semakin merajam dalam ingatan
aku merasa letih, memimpikan peristirahatan yang masih terasa jauh dari pandangan
terima kasih, telah kau izinkan aku singgah di sini
menikmati lari kecil seorang bocah, tegur sapa seorang bunda, belai kasih seorang simbah, seorang adik, dan seluruh sapa orangorang yang tercinta
terima kasih telah meminjamkan seluruhnya untuk kunikmati sendiri
tanpa kata
padamu kutemukan aosis yang menghilangkan seluruh letih dalam gurun perjalananku yang gersang, namun perjalanan harus diselesaikan
maka menjelang malam kukemas kembali seluruh beban, aku akan memikulnya hingga kembali ke dalam sejarah pertama kali dimulai
“bunda aku pergi!” katamu seraya mencium telapak tangannya
dalam bayangan, kutemukan wajah seorang ibu yang cemas menanti kabar kepulangan seorang anak
“bunda, aku akan pulang,” lirih ucapku dalam diam.
sidoarjo, 27 mei 2003
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus
Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...
-
Cikurai Suatu Ketika 04-06 Juli 2008 Di antara kami belum pernah ada yang sebelumnya ke Cikurai. Gunung yang terletak di kota Garut ini nyat...
-
jejak kita akan tercatat dalam sejarah perjalanan. pada setiap persimpangan jalan akan senantiasa ada yang tertinggal. walau hanya sekadar c...
-
perempuan macam apakah saya? pagi tadi, seperti biasa, saya berangkat ke kampus dengan memakai sandal jepit hitam, celana jeans hitam, dan j...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar