Pentagon Lantai 3
sore tadi, kembali aku menyusuri jalan-jalan masa lalu. ini benar-benar seperti dejavoe. seorang sahabat, memaksaku datang ke kampus untuk menghadiri diskusi rutin UKM sastra. aku memang bukan lagi bagian dari mereka. tapi diskusi kali ini memang sangat istimewa.
Pram, seorang laki-laki yang nama sebenarnya adalah Asep, telah berhasil menulis sebuah novel bertema Revolusi. tema yang sangat jarang diusung oleh seorang penulis muda. sebutan Pram sendiri lahir karena kegilaannya pada buku-buku Pramoedya Ananta Toer. aku datang untuk kebahagiaannya.
judul novelnya adalah "Yang Melawan"
benar-benar sangat provokatif. dan tebalnya sungguh sangat menakjubkan, mengingat dia adalah penulis muda. kini, novelnya memang belum jelas siapa yang menerbitkan, karena memang dia tengah mengirimkannya ke beberapa penerbit. siapa yang sanggup menerbitkannya belum jelas.
ada yang berminat?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus
Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...
-
Cikurai Suatu Ketika 04-06 Juli 2008 Di antara kami belum pernah ada yang sebelumnya ke Cikurai. Gunung yang terletak di kota Garut ini nyat...
-
jejak kita akan tercatat dalam sejarah perjalanan. pada setiap persimpangan jalan akan senantiasa ada yang tertinggal. walau hanya sekadar c...
-
perempuan macam apakah saya? pagi tadi, seperti biasa, saya berangkat ke kampus dengan memakai sandal jepit hitam, celana jeans hitam, dan j...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar