September 17, 2004

malam ini, kita tak perlu berupaya untuk bisa berbicara seperti malam-malam lalu. bukankah sunyi atau apa pun namanya tak lagi berarti setelah semua yang ada dalam pikiran, dalam hati, dalam dada kita menjadi fatamorgana.

engkau dan aku berjalan dalam malam. melarutkan seluruh kenangan. menggenapkan seluruh kesadaran. lupakan tentang apapun, tokh ingatan-ingatan hanya akan membuat diri kita tersiksa dan terbelenggu.

pertengkaran hanya akan membuat kita terbakar dalam kemarahan. biarkan diri kita alir dalam waktu, melaju dalam kelam. sebab esok, mungkin kita tak pernah bisa bertemu lagi.

Tidak ada komentar:

Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus

Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...