September 01, 2004

anjing!

makian yang teramat biasa itu sering keluar dari mulut-mulut kami, manusia penjelmaan binatang. tak pernah ada yang sanggup melebihi kekuatan makian itu, sekalipun sama-sama menyebutkan binatang, misalnya: babi! kecoak! cicak! bagong! monyet! dst..

anjing!
sangat nikmat di lidah-lidah kami yang terbiasa memandang hidup dari sudut yang berbeda dengan anda, mungkin. sesuatu, seperti kehilangan maknanya ketika kata makian itu tidak diikutsertakan. kenikmatan yang melebihi kenikmatan orgasme.

maka anjinglah kau, laki-laki!
tentu saja, ini bukan untukmu.
bukan.

Tidak ada komentar:

Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus

Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...