ada banyak pikiran melintas, ada banyak cerita yang ingin lepas. tapi semuanya hanya sekedar berputar-putar dalam batok kepala. tak pernah benar-benar bisa lepas landas menjadi suatu tulisan yang tuntas. ahh.. kenapa akhir-akhir ini dunia terasa hanya malam? apa mungkin karena hujan terus mengguyur kota tempat semua cerita ini tumbuh? hingga matahari tak pernah hinggap di muka jendela rumahku? atau aku yang memang tidak pernah ingat, bahwa hari telah siang?
atau mungkin aku terlalu mengingatmu? hingga hari-hari tak terasa begitu cepat berlalu, dan aku tak ingat bahwa siang telah lewat? dan aku tersadar bahwa ketika malam telah memeluk kembali sebagian bulatan bumi tempatku berpijak? apa yang kuingat tentangmu sampai-sampai aku benar-benar lupa? hemm...
aku kembali menerawang, melewati ribuan bintang, melewati rembulan yang pucat pasi, melewati awan-awan yang berarak. lantas mataku kembali gelap.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus
Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...
-
Cikurai Suatu Ketika 04-06 Juli 2008 Di antara kami belum pernah ada yang sebelumnya ke Cikurai. Gunung yang terletak di kota Garut ini nyat...
-
jejak kita akan tercatat dalam sejarah perjalanan. pada setiap persimpangan jalan akan senantiasa ada yang tertinggal. walau hanya sekadar c...
-
perempuan macam apakah saya? pagi tadi, seperti biasa, saya berangkat ke kampus dengan memakai sandal jepit hitam, celana jeans hitam, dan j...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar