kembali kususuri rumah kita. rumah yang kita bangun dengan cinta. rumah yang kita bangun dengan katakata. rumah, tempat kisah kita tersimpan rapat. aku rindu masa lalu, meski waktu tak mungkin kembali, bahkan hanya untuk sekedar berhenti.
kau dan aku telah sama-sama berjalan, menyusuri kelokan, mendaki tebing, berjalan di atas pasir, menendang kerikil-kerikil kecil, atau bahkan hanya diam untuk sekedar memandang jalan tempat kaki kita kelak akan berpijak. selalu, seperti masa lalu yang tenggelam dalam senja, dan malam yang memaksa kita memejamkan mata, kita pun seakan-akan tak pernah ingat, kapan terakhir kita bertatap.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus
Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...
-
Cikurai Suatu Ketika 04-06 Juli 2008 Di antara kami belum pernah ada yang sebelumnya ke Cikurai. Gunung yang terletak di kota Garut ini nyat...
-
jejak kita akan tercatat dalam sejarah perjalanan. pada setiap persimpangan jalan akan senantiasa ada yang tertinggal. walau hanya sekadar c...
-
perempuan macam apakah saya? pagi tadi, seperti biasa, saya berangkat ke kampus dengan memakai sandal jepit hitam, celana jeans hitam, dan j...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar