perempuan yg damai dlm doa,
ajarilah aku melafaskan namaNya,
bantu aku tuk memahami arti
kesetiaan tunggal hatimu.
sender: tantry
+628124647xxx
sent: 19 februari 2004
18:35:31
UP DATE
Barangkali akulah itu.
Kupu2 yg tersesat di kolong
waktu. Jiwaku mengulir.
Terpelintir tak sempat menuju.
Kemana? Kemana seharusnya
geletar sayap membawaku?
Aku kalut. Kalut dalam kabut
kerinduanku sendiri. Semusim
semuanya sungguh bersemi.
Seperti tunas pada batang2
cherry.
sender: bunga rumput liar
+628161365xxx
sent: 17 februari 2004
21:15:24
indah. puisi dari sahabat. akhirnya harus teronggok begitu saja. tanpa balasan. bukan karena tak punya kata-kata. tapi pulsa lebih berkuasa. bukankah puisi lebih indah untuk dinikmati? tak perlu menafsirnya. bacalah! dan biarkan kata-kata hanyut dalam darahmu. dalam nadimu. dan kita akan tenggelam dengan sendirinya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus
Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...
-
Cikurai Suatu Ketika 04-06 Juli 2008 Di antara kami belum pernah ada yang sebelumnya ke Cikurai. Gunung yang terletak di kota Garut ini nyat...
-
jejak kita akan tercatat dalam sejarah perjalanan. pada setiap persimpangan jalan akan senantiasa ada yang tertinggal. walau hanya sekadar c...
-
perempuan macam apakah saya? pagi tadi, seperti biasa, saya berangkat ke kampus dengan memakai sandal jepit hitam, celana jeans hitam, dan j...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar