hari yang melelahkan
ketika semua orang berburu warna-warna merah muda, dengan bangga kupakai pakaian dengan warna hitam. bukan berarti kelam. tapi sekedar melawan arus saja. sekedar meyakinkan diri, bahwa tanggal berapa pun kasih sayang akan senantiasa mengalir. dari jiwa. dari hati.
tak ada acara khusus sekedar memperingati tanggal ini, meski orang diluar sana semarak. mengalahkan semaraknya peringatan 17 agustusan. hanya beberapa acara komunitas digelar dalam jam yang sama. otomatis, tenaga agak sedikit terkuras. tapi tak apalah, tokh tidak setiap hari bukan?
ah begini saja dulu. badan saya remuk. sebentar lagi mungkin patah-patah!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus
Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...
-
Cikurai Suatu Ketika 04-06 Juli 2008 Di antara kami belum pernah ada yang sebelumnya ke Cikurai. Gunung yang terletak di kota Garut ini nyat...
-
jejak kita akan tercatat dalam sejarah perjalanan. pada setiap persimpangan jalan akan senantiasa ada yang tertinggal. walau hanya sekadar c...
-
perempuan macam apakah saya? pagi tadi, seperti biasa, saya berangkat ke kampus dengan memakai sandal jepit hitam, celana jeans hitam, dan j...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar