:dyah
jika esok kau tengok ke arah timur, bersoraklah untuk kemenangan yang terbantahkan. untuk kesedihan yang tak kunjung reda. sebab kita memang tak pernah benar-benar merdeka, pun juga setengah merdeka. tidak. tidak pernah.
kita hanya lahir sebagai tumbal kehidupan, menjadi permainan dari banyak permainan hidup. kita hanya jadi objek tanpa sempat menjadi subjek. kita lahir dengan harapan sedang mati dalam keputus asaan.
kita menamakan diri sebuah bangsa, sedang impian bersama tak pernah ada. tak pernah ada. yang lahir hanya impian orang per-orang, kepala per-kepala. kita tidak pernah punya negara apalagi bangsa.
kau benar untuk sebuah kalimat, bahwa kita tidak pernah merdeka. tidak pernah.
BumiAllah, 04 januari 2003
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus
Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...
-
Cikurai Suatu Ketika 04-06 Juli 2008 Di antara kami belum pernah ada yang sebelumnya ke Cikurai. Gunung yang terletak di kota Garut ini nyat...
-
jejak kita akan tercatat dalam sejarah perjalanan. pada setiap persimpangan jalan akan senantiasa ada yang tertinggal. walau hanya sekadar c...
-
perempuan macam apakah saya? pagi tadi, seperti biasa, saya berangkat ke kampus dengan memakai sandal jepit hitam, celana jeans hitam, dan j...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar