untukmu, biarkan kabut menyusut
dalam rentang masa yang biasa
sebab airmata telah menjadi bisa. dan cuaca
membungkus peradaban dengan kain hitam
sejarah, maka kau dan aku hanya berdiri
di sini
mencipta mimpi baru untuk dibuang
ke dalam sarang harapan
mungkin esok,
akan ada yang memungutnya
tepat di atas jantung kota
diantara kau dan aku.
BumiAllah, 16 Januari 2004
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus
Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...
-
Cikurai Suatu Ketika 04-06 Juli 2008 Di antara kami belum pernah ada yang sebelumnya ke Cikurai. Gunung yang terletak di kota Garut ini nyat...
-
jejak kita akan tercatat dalam sejarah perjalanan. pada setiap persimpangan jalan akan senantiasa ada yang tertinggal. walau hanya sekadar c...
-
perempuan macam apakah saya? pagi tadi, seperti biasa, saya berangkat ke kampus dengan memakai sandal jepit hitam, celana jeans hitam, dan j...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar