27 tahun
1 november 1975 seorang laki-laki terlahir di tanah jampang. aku mengenalnya ketika dia berusia 24 tahun. saat itu aku baru memasuki sebuah kampus. sosoknya benar-benar sosok seorang penyair. aku tak pernah berniat mengenalnya dengan begitu dekat, bahkan sangat dekat. tapi akhirnya waktu mempertemukan kami dalam sebuah ruang. ruang kontemplasi yang benarbenar sunyi.
dia yang mengajariku menghipnotis kata agar menjadi untaian mutiara. namun aku selalu menjawab, aku tak berbakat! tapi selalu dia pun berkata, coba dan buktikan. aku yakin kau bisa.
aku tertawaa.. lantas iseng mengambil pena dan menulis sebuah kalimat yang tak selesai.
sebulan kemudian, coretanku itu dimuat di koran lokal. haha.. dia tertawa penuh kemengan. betul kan? coba ke koran yang lebih besar. koran nasional! aku masih saja berkata, aku tak berbakat!
dan dia pun selalu menjawab dengan kata yang sama, coba dan buktikan. aku yakin kau bisa.
sekarang, hampir empat tahun aku belajar padanya. meski beberapa waktu yang lalu sempat vakum karena tak ada komunikasi diantara kami berdua. sekarang?
sekarang usianya tepat 27 tahun. lantas aku? aku tak punya apa pun untuk dijadikan sebagai hadiah. hanya beberapa kalimat yang tak selesai...
apa arti 27 tahun
setelah waktu menjadi tikaman pedang
setelah jarak menjadi torehan luka
dan airmata masih saja mengalir atas namanya
apa arti 27 tahun
jika puisi tak lagi tercipta
hanya sayatansayatan sepi yang mencabik
cabik hati, lantas kita kalah dan berlari
apa arti 27 tahun
jika kau hanya berdiam dalam sunyi.
didedikasikan untuk seorang Lukman A Sya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus
Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...
-
Cikurai Suatu Ketika 04-06 Juli 2008 Di antara kami belum pernah ada yang sebelumnya ke Cikurai. Gunung yang terletak di kota Garut ini nyat...
-
jejak kita akan tercatat dalam sejarah perjalanan. pada setiap persimpangan jalan akan senantiasa ada yang tertinggal. walau hanya sekadar c...
-
perempuan macam apakah saya? pagi tadi, seperti biasa, saya berangkat ke kampus dengan memakai sandal jepit hitam, celana jeans hitam, dan j...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar