I'M NOT THE ONLY ONE*
di pelataran depan tugu cipta, kita berdua saja, dua nasi dan pecel lele, segelas es teh, dan segelas teh hangat. kamu tak ingin teh yang dingin, sedang aku memilih es untuk sesuatu bernama jakarta. dua malam berturut-turut kamu menjumpaiku. sengaja meluangkan waktu sepulang kerja. kita melihat pertunjukan Dance theatre dari Constanza Macras | Dorky Park asal Berlin di graha bakti budaya. sengaja aku memisahkan diri dari rombongan, berdua denganmu di balkon. memilih duduk di kursi paling belakang. menikmati pertunjukan dengan sesekali tertawa. entah menertawakan apa.
di pelataran depan tugu cipta, kita berdua saja, dua nasi dan pecel lele, segelas es teh, dan segelas teh hangat. kamu tak ingin teh yang dingin, sedang aku memilih es untuk sesuatu bernama jakarta. dua malam berturut-turut kamu menjumpaiku. sengaja meluangkan waktu sepulang kerja. kita melihat pertunjukan Dance theatre dari Constanza Macras | Dorky Park asal Berlin di graha bakti budaya. sengaja aku memisahkan diri dari rombongan, berdua denganmu di balkon. memilih duduk di kursi paling belakang. menikmati pertunjukan dengan sesekali tertawa. entah menertawakan apa.
"nasi dan pecel ini terasa lebih nikmat," katamu di sela-sela kita makan, "mungkin karena berdua jadi terasa lebih nikmat," ucapmu lagi.
dan sekarang, aku sudah kembali ke kotaku. mengingatmu sambil tersenyum sendiri. memaknai perjalanan yang serba tiba-tiba ini. dan aku baru teringat, aku harus cepat pulang saat kakiku berdenyut dan kembali terasa sakit akibat keseleo itu.
tca, suatu hari nanti, kita harus mendengarkan "hatiku selembar daun", di bawah pohon yang rindang.
*) Sebuah judul yang dimainkan oleh Constanza Macras | Dorkypark di Graha Bakti Budaya TIM, tanggal 22-23 November 2007.
tca, suatu hari nanti, kita harus mendengarkan "hatiku selembar daun", di bawah pohon yang rindang.
*) Sebuah judul yang dimainkan oleh Constanza Macras | Dorkypark di Graha Bakti Budaya TIM, tanggal 22-23 November 2007.
6 komentar:
suatu hari nanti, bolehkah aku ikut kalian berdua mendengarkan "hatiku selembar daun", di bawah pohon yang rindang?
nanang musha: hmm... tentu saja boleh bergabung, asal kamu bawa pesananku itu. hehehe... (iya kan, tca?) Jadi kapan dirimu kembali ke Indonesia?
Melanjutkan thread di sebelah ya? Hmmm... aku hanya bisa tersenyum. Iya, apalagi saat kita mencoba menciptakan nuansa yang baru. Bersama bertiga seperti waktu pertama kali jumpa. Hahhhahaha apa yang akan kita bicarakan ya?
Oh ya kapankapan bila ada pertunjukkan kabari saja aku, selagi aku masih bisa melihatnya.
Memang rasa pecel lele itu lebih renyah dari pada yang sesekali ku makan di sini. Barangkali mungkin ingin mencoba menandingi rasa Tango rasa Susu Vanilla yang dulu kutitipkan Nanang untukmu. Saat kamu bilang, itu adalah Tango terenak yang pernah kau cicip.
Menikmat sesuatu bersama kawan memang sangat menyenangkan.
ohya ada yang ketinggalan.
"Terimakasih" untuk pertemuan yang menyenangkan, meski kakimu harus keseleo. Sudah lebih baikkah?
Mungkin maksud dia, "nasi pecel ini jadi nikmat kalo kamu yg bayarin"..hiihihihi :P
etca: kakiku udah baikan kok. sepulang dari jkt kemarin itu, langsung dipijat. aku teriak2 sampe terdengar se-RT saking sakitnya. Huh!
aprian: itu dia anehnya, Pri. Dia yang bayarin bukan aku yang bayarin. Hehehe.. aku tak megang duit sama sekali waktu ke jakarta itu, dan dia dewa penyelamatku ;)
Posting Komentar